Bellona
Rusia sedang mengerjakan proyek bernilai miliaran euro untuk mengekstraksi dua kapal selam nuklir dari kuburan dasar laut Arktik mereka.
Puluhan tahun setelah tenggelamnya dua kapal selam nuklir, Rusia akan “menyelamatkan” mereka dari kuburan tempat mereka berada. Ancaman radioaktif adalah alasan yang membuat Putin memutuskan untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam proyek untuk menghilangkan jejak Uni Soviet tersebut.
Kedua kapal selam – K-27 (dibangun pada tahun 1950-an untuk Angkatan Laut Soviet) dan K-159 – tenggelam selama beberapa dekade. K-27 akhirnya menonaktifkan dirinya sendiri hanya tiga hari setelah memasuki laut, pada tahun 1960an: sistem pendingin kapal melepaskan gas radioaktif ke ruang mesin.
Selama dua dekade berikutnya, Uni Soviet mencoba berkali-kali untuk memperbaiki atau mengganti reaktor, namun proyek tersebut tidak membuahkan hasil, dan kapal tersebut dinonaktifkan pada tahun 1979.
K-159 adalah bencana yang tragis mengakibatkan tewasnya 9 tentara Rusia, dan akhirnya menenggelamkan 800 kg bahan bakar nuklir ke laut. Kapal tersebut mengalami kebocoran radiasi, yang mencemari seluruh kapal selam.
Sepanjang masa pakainya, kapal selam nuklir ini membutuhkan perbaikan terus-menerus agar dapat beroperasi. Kapal itu dinonaktifkan pada tahun 1989 dan dibiarkan berkarat selama lebih dari satu dekade.
Menurut Interesting Engineering, perusahaan penyelamat Belanda Mammoet berhasil mengangkat kapal Rusia Kursk dari Laut Barents pada tahun 2002. Namun tidak diketahui apakah dengan perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Belanda akan bersedia membantu lagi.