Anggota keluarga perintis tim kriket wanita India Renuka Singh Thakur terpaku pada TV di rumah dan berdoa untuk kemenangan tim di final Piala Dunia melawan Afrika Selatan di Navi Mumbai pada hari Minggu.

Renuka, yang berasal dari desa Parsa di Rohru, adalah bagian dari skuad India dan meraih beberapa gawang penting di turnamen yang sedang berlangsung.

Ayahnya Kehar Singh Thakur, yang bekerja di departemen irigasi dan kesehatan masyarakat negara bagian, meninggal ketika dia baru berusia tiga tahun, dan ibunya Sunita Thakur membesarkannya setelah itu.

“Kami berdoa kepada para dewa dan dewi agar India harus menang hari ini. Saya sangat bangga putri saya, yang berasal dari desa kecil, membawa kejayaan bagi negara,” kata Sunita Thakur yang menyaksikan pertandingan tersebut bersama 15-16 anggota keluarga, kepada PTI Video.

Dia ingat bahwa Renuka selalu menyukai kriket dan terbiasa bermain olahraga tersebut dengan anak laki-laki sejak kecil. Saat masih kecil, dia biasa membuat bola dari kain dan bermain dengan tongkat kayu di pinggir jalan.

“Adik ipar saya, Bhupinder Thakur melihat bakat Renuka dan mengatakan bahwa gadis ini memiliki potensi dan berkat dukungannya Renuka mendapat kesempatan untuk maju,” ujarnya.

“Kami tidak pernah mengira putri dari desa kecil kami akan bermain untuk India di Piala Dunia. Renuka mencapai posisi ini melalui kerja keras dan perjuangan,” kata pamannya, Mota Thakur, seorang pensiunan kepala sekolah.

Paman Renuka adalah seorang guru pendidikan jasmani pada saat itu dan dialah yang mengenali bakatnya dan mengirimnya ke akademi kriket Dharamshala, tempat kariernya dimulai. –PTI



Tautan sumber