Melo memastikan helikopter Black Hawk mendarat di landasan helikopter rumah sakit

Antonio Pedro Santos / LUSA

Menteri Pertahanan Nasional, Nuno Melo

“Saya sangat menghormati Badan Penerbangan Sipil Nasional. Ternyata Badan Penerbangan Sipil Nasional lah yang melakukan sertifikasi.”

Menteri Pertahanan Negara menjamin bahwa Helikopter Black Hawk yang akan diakuisisi oleh TNI AU dapat digunakan untuk keadaan darurat medismerinci bahwa, tahun ini, peralatan ini sudah mendarat di 25 heliport negara.

“Black Hawk ini sudah mendarat di lebih dari 20 heliport, tepat di utara Tagus. Ini untuk umum, dan ada di video. Saya dapat memberitahu Anda bahwa, siang dan malam, mereka sudah mendarat di 18. Dan pada siang hari, mereka sudah mendarat di 25. Dan, oleh karena itu, Hal yang tidak bisa mereka lakukan adalah berbicara. Dan saya mohon kepada siapapun yang memanfaatkan misinformasi ini,” kata Nuno Melo.

Saat dimintai klarifikasi apakah yang dimaksudnya adalah heliport rumah sakit, Nuno Melo menjawab dengan tegas.

Menteri Pertahanan, berbicara kepada wartawan setelah upacara peringatan 50 tahun Polisi Kehakiman Militer (PJM), di Oeiras, bereaksi terhadap berita surat kabar tersebut. Publik yang melaporkan, mengutip Otoritas Penerbangan Sipil Nasional (ANAC), bahwa empat helikopter Black Hawk yang akan diperoleh Angkatan Udara untuk evakuasi medis hanya bisa mendarat di a dari tujuh heliport rumah sakit yang diberi wewenang untuk menerima transportasi udara darurat medis.

Ketika ditanya bagaimana dia menjelaskan posisi yang diambil oleh ANAC – yang menyatakan bahwa panjang Black Hawk menghalanginya untuk mendarat di enam dari tujuh heliport yang diberi wewenang untuk menerima helikopter darurat medis –, Nuno Melo menjelaskan bahwa orang yang bertanggung jawab untuk mensertifikasi helikopter ini adalah Otoritas Penerbangan Nasional, dan bahwa peralatan militer dikecualikan dari dimensi sipil, di mana ANAC beroperasi.

Pejabat tersebut juga meyakinkan bahwa “Otoritas Penerbangan Nasional telah mensertifikasi helikopter-helikopter ini untuk mendarat di semua lokasi tersebut”, dengan merinci bahwa badan inilah yang juga mengatur ruang mana yang dapat digunakan oleh helikopter militer untuk mendarat, jika diperlukan.

“Saya sangat menghormati ANAC, ini adalah entitas yang sangat fundamental, sangat tepat dalam dimensi sipil. Ternyata dalam hal ini yang melakukan sertifikasi adalah Badan Penerbangan Nasional dan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional mengecualikan pesawat militer dalam pasal 3. Oleh karena itu, terserah kepada Badan Penerbangan Nasional untuk menentukan lokasi pendaratan helikopter militer tersebut”, pertimbangannya.



Tautan sumber