
- Sebuah makalah penelitian perintis meletakkan dasar bagi jaringan fiber modern
- Fiber optik telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir
- Perbaikan masih dilakukan melalui teknik baru
‘Serat optik‘ kini merupakan istilah umum dalam leksikon modern, namun tidak selalu demikian.
Pada bulan November 1960, fisikawan Narinder Singh Kapany menerbitkan sebuah artikel inovatif di Scientific American yang merinci masa depan bumi. transmisi data.
Makalah ini menjelaskan bagaimana jika cahaya dapat diarahkan ke salah satu ujung serat kaca, maka cahaya akan memancar di ujung yang berlawanan. Dengan menggabungkan serat-serat ini menjadi bundel, serat ini dapat digunakan untuk mentransmisikan cahaya dengan cara yang jauh lebih efisien.
Hal ini meletakkan dasar bagi apa yang pada akhirnya akan menjadi komunikasi serat optik. Dalam beberapa dekade setelahnya, serat optik telah menjadi norma di pasar industri dan konsumen, sehingga memberikan kekuatan pada berbagai hal penting kabel bawah laut yang membuat ekonomi digital global terus berjalan dan internet tetap berjalan di rumah kita.
Mode transmisi sebelumnya, yang sebagian besar mengandalkan kabel berbasis tembaga, memiliki kelemahan dibandingkan serat, terutama dalam hal latensi dan bandwidth.
‘Atenuasi’ serat optik, yang mengacu pada jumlah cahaya yang hilang antara input dan output sinyal, jauh lebih rendah dibandingkan serat optik. kabel tembagaMisalnya. Ini berarti sambungan serat jarak jauh jauh lebih layak dibandingkan dengan material lama.
Selain itu, pendekatan ini juga menawarkan keuntungan biaya jika dibandingkan dengan penggunaan kabel berbahan tembaga.
Konsumen akan menyadari keuntungan dengan hadirnya layanan broadband serat optik selama sekitar satu dekade terakhir. Dibandingkan dengan opsi lama yang berbasis tembaga, kecepatan yang diberikan oleh serat optik sangatlah signifikan.
Mempercepat komunikasi
Ada sejumlah pencapaian penting dalam hal kecepatan transmisi selama 40 tahun terakhir. Misalnya pada tahun 2006 NTT berhasil tercatat kecepatan transmisi 111 gigabit per detik.
Tahun 2009 menunjukkan peningkatan yang lebih besar, dengan peneliti di Bell Labs kecepatan perekaman 100 15,5 terabit per detik melalui satu kabel serat sepanjang 7.000 kilometer.
Baru-baru ini, para peneliti di Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT), mencatat kapasitas transmisi yang memecahkan rekor sebesar 22,9 petabit per detik.
Perbaikan berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan terhadap efisiensi serat optik telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Memang benar, sebuah penelitian pada tahun 2025 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi serat optik plastik (POF) dapat menjadi terobosan besar berikutnya – khususnya di bidang-bidang seperti pusat data dan jaringan.
Penelitian dari Universitas Keio di Jepang mengembangkan opsi baru berbasis plastik menjelang Konferensi Komunikasi Serat Optik (OFC). Tim di Keio berupaya mengatasi permasalahan utama yang memengaruhi infrastruktur AI, termasuk kebutuhan akan latensi yang lebih rendah dan komunikasi berkapasitas sangat tinggi antara GPU dan akselerator.
Para peneliti menemukan bahwa penggunaan optik berbahan plastik membantu mengurangi biaya produksi secara signifikan dibandingkan dengan alternatif berbahan kaca. Khususnya, pengujian menunjukkan bahwa kecepatan transmisi dan integritas sinyal juga tetap dipertahankan.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang liputan kami tentang penelitian ini Di Sini.



