
Terutama di kalangan generasi muda: magnet, kartu pos, atau mug sudah ketinggalan zaman – kini fokusnya tertuju pada tato.
Kartu pos tradisional, mug, atau magnet kulkas mulai kehilangan popularitasnya di kalangan wisatawan muda. Sekarang, mereka lebih memilih a tato.
Untuk Generasi Z, generasi muda di bawah 30 tahun, yang sebenarnya suvenir perjalanan bukan lagi sebuah objek; Itu adalah tanda pada kulit. Tren yang dikenal dengan sebutan “tato wisata” (kombinasi tato dan pariwisata, yaitu tato+pariwisata), mengubah cara kaum muda mengingat petualangan mereka.
Ini adalah generasi yang menginginkannya bawalah perjalanan Anda dengan kulit Anda, bukan di bagasi Anda. Memori permanen yang mengubah tubuh dalam buku harian perjalanan hidup dan pribadi.
Lebih dari sekedar dorongan liburan, itu wisata tato terdiri dari bepergian dengan tujuan khusus untuk membuat tato di lokasi simbolis atau oleh artis terkenalmelanjutkan o Tango Anda.
“Ada yang bepergian untuk mengambil foto, ada pula yang kembali dengan membawa karya seni hidup di tubuhnya,” jelas Katy Nastro, juru bicara platform penerbangan Going, kepada HuffPosting.
Menurut Nastro, preferensi terhadap pengalaman yang bertahan lama dibandingkan objek merupakan cerminan dari a perubahan generasi yang lebih menghargai kenangan daripada benda.
Os alasan bervariasi. Ada yang mencari gaya budaya tradisional (seperti Thai Sak Yant, yang menjanjikan perlindungan dan keberuntungan) dan ada yang memilih desain minimalis yang melambangkan destinasi yang dikunjungi, mulai dari koordinat geografis hingga siluet perkotaan.
Data dari dunia asrama menunjukkan bahwa sekitar 40% wisatawan berusia antara 18 dan 35 tahun telah membuat tato selama perjalanan, dan lebih dari separuhnya telah merencanakan desain dan artisnya terlebih dahulu.
Fenomena tersebut begitu populer sektor perhotelan mulai menjajakinya: Grup IHG Hotels & Resorts, misalnya, menjalin kemitraan antara hotel Kimpton dan studio lokal Tiny Zaps untuk menawarkan tato eksklusif kepada tamu dewasa.
Vicki Poulos, wakil presiden merek tersebut, menganggap bahwa wisata tato “Ini adalah cara unik untuk mengabadikan perjalanan yang bermakna, menggabungkan seni, ekspresi diri, dan penemuan dalam momen yang tak terlupakan.”
Tetapi…
…para ahli memperingatkan bahwa tidak semua inspirasi itu tepat.
Banyak tato tradisional memiliki makna spiritual atau ritual, dan reproduksinya di luar konteks dapat dilihat sebagai berikut perampasan budaya.
Sebelum mengadopsi simbol-simbol adat atau suku, penting bagi wisatawan untuk memahami nilai-nilainya dan, jika mungkin, berkonsultasi dengan ahli setempat.



