
Ada yang bilang hari raya tidak sejalan dengan kebiasaan sehat? Para ahli memberikan nasehat bagi keluarga untuk mengelola “kelebihan” Natal… dengan kebahagiaan, sambil terus menikmati semua yang ditawarkan musim ini.
Musim perayaan adalah saat untuk melakukan aktivitas seru, berkumpul bersama keluarga, dan melepaskan diri dari rutinitas normal. Akibatnya, Anda mungkin merasa rutinitas yang biasa Anda lakukan hilang begitu saja. hiruk pikuk pesta.
Kemungkinan gangguan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan menyebabkan stres dalam rumah tangga termasuk pola makan yang tidak teratur, lebih banyak camilan dan waktu layar, serta waktu tidur yang lebih lambat.
Kabar baiknya adalah menerapkan kebiasaan sederhana dan sehat selama liburan tidak harus membuat pusing kepala dan memungkinkan semua orang merasakan yang terbaik selama musim liburan yang sibuk ini.
Dalam sebuah artikel di Percakapanahli gizi dan peneliti kesehatan keluarga mengungkapkan hasil studi tentang kesehatan keluarga, dengan menyebutkan tiga strategi efektif yang dapat dilakukan membantu Anda menikmati hal-hal baik tentang Natal untuk menjadi bahagia.
1. Ubah waktu makan menjadi waktu keluarga
Jadwal liburan yang sibuk membuat hampir mustahil menemukan waktu untuk memasak dan duduk untuk makan bersama keluarga. Namun, selama musim perayaan, meluangkan waktu untuk duduk bersama setidaknya satu kali makan bersama keluarga (apa pun itu) dalam sehari adalah kuncinya. Kebiasaan sederhana ini membantu keluarga Anda menjaga pola makan yang lebih sehat dan memberikan kesempatan berharga untuk bersosialisasi.
Libatkan seluruh keluarga dalam menyiapkan makanan. Hal ini dapat mencakup membuat kue khas musiman, memasak makanan keluarga, atau menyiapkan hidangan untuk acara kumpul-kumpul yang meriah. Melibatkan anak-anak dalam persiapan makanan, seperti mengaduk makanan, mengukur bahan-bahan atau bahkan membantu berbelanja, dapat meningkatkan kemungkinan mereka mencicipi makanan yang mereka bantu siapkan dan dapat mengurangi selektivitas terhadap makanan.
2. Temukan momen untuk bergerak, bermain, dan mematikan
Pergi ke luar ruangan (jika cuaca memungkinkan)! Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan lebih aktif secara fisik. Menghabiskan waktu di alam juga mendukung perkembangan otak dan membantu anak rileks.
Ketika tiba waktunya untuk kembali ke dalam rumah untuk melakukan pemanasan, buatlah rencana untuk waktu pemakaian perangkat. Anak-anak menghabiskan lebih sedikit waktu di depan layar ketika orang tua menetapkan batasan penggunaannya. Meskipun hal ini mungkin tampak sulit selama liburan sekolah, menetapkan batas waktu pemakaian perangkat tertentu untuk musim perayaan dapat dilakukan membantu anak mengetahui apa yang diharapkanyang dapat mengurangi diskusi harian tentang layar. Jaga agar makanan tetap bebas layar.
Menetapkan batasan penggunaan layar bukan berarti Anda tidak bisa menikmati film liburan favorit Anda. Penggunaan layar yang disengaja dan dibatasi waktu memiliki manfaat. Faktanya, menonton film atau televisi bersama dikaitkan dengan banyak manfaat kognitif bagi anak. Mengajukan pertanyaan terkait konten seperti “bagaimana jika” dan “mengapa” dapat membantu mengembangkan kosa kata dan pemikiran kritis.
3. Menyeimbangkan perayaan dengan rutinitas tidur keluarga
Tidur malam yang nyenyak dapat membantu semua orang, termasuk orang tua, memanfaatkan musim perayaan dengan sebaik-baiknya. Anak-anak yang cukup tidur melaporkan lebih sedikit stres dan hiperaktif, serta kesehatan fisik dan mental yang lebih baik. Tergantung pada usianya, anak-anak dan remaja membutuhkan tidur antara delapan hingga 17 jam per hari, sedangkan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur. Penelitian menunjukkan bahwa satu dari empat anak kurang tidur.
Menjaga rutinitas waktu tidur yang konsisten juga dapat membantu anak tertidur saat tidur di luar. Memberi anak “peringatan beberapa menit” dapat membantu mereka mengelola emosi ketika tiba waktunya menghentikan aktivitas menyenangkan untuk bersiap tidur..



