
Biotaktik SWARM
Menggabungkan elektronik dengan serangga dan menyebutnya robotika. Apakah itu berhasil?
Di sebuah laboratorium di Berlin, tim dari Biotatika SWARM mengubah serangga menjadi robot hidup.
Startup Jerman ini sedang mengembangkan ransel mikro elektronik yang dapat mengubah kecoa Madagaskar yang mendesis menjadi unit pengenalan seluler, yang mampu membawa kameramikrofon, dan radar Doppler di lingkungan terbatas atau berbahaya.
Menurut direktur eksekutif startup tersebut, Stefan Wilhelmpemilihan serangga itu disengaja. Kecoa mendesis Madagaskar adalah cukup besar untuk mengangkut muatan kecil, ia tahan terhadap kondisi ekstrim dan dipelajari secara luas di laboratorium biologi.
“Evolusi jutaan tahun menghasilkan seekor serangga sangat tahansangat mobile dan sangat cakap,” kata Wilhelm. “Untuk apa yang ingin kami lakukan, ini sebenarnya adalah hewan yang sempurna dan sempurna.”
Sistem biologi, elektronik, dan robotika SWARM berbobot hingga 15 gram. Insinyur sedang bekerja untuk kurangi nilai ini menjadi 10 gramuntuk mengurangi upaya yang dikenakan pada serangga.
Setiap unit dapat menampung sensor seperti kamera optik atau modul radar, mengubah kecoa menjadi alat pengenal rahasia.
Menurut Wilhelm, kecoa bisa bertahan dari paparan bahan kimiapanas dan radiasi — faktor-faktor yang membuatnya cocok untuk lingkungan yang tidak dapat dimasuki dengan aman oleh robot atau manusia konvensional.
“Langganannya rendah, Ini sangat efisien dari sudut pandang energi. Hampir tidak terdeteksi… dan dapat berkembang hampir tanpa batas”, katanya.
Menurut TechSpoto, BERGERAK BiotatikaSementara itu, ia juga mulai mengevaluasi spesies potensial lainnya, termasuk belalang dan orthoptera lainnyauntuk pengembangan di masa depan.
Wilhelm mengatakan tujuannya adalah menggunakan algoritma untuk mengoordinasikan lusinan, atau secara potensial ratusan serangga bio-hibrida sebagai satu kelompok. “Dengan algoritma yang kami buat, Anda bisa mengusir segerombolan serangga ke suatu sasaran. Dan ini bisa jadi 10, atau juga, misalnya, seratus.”
Wilhelm menunjukkan hal itu prosesnya tidak menimbulkan rasa sakit dan kesejahteraan serangga sangat penting bagi keandalan sistem: perlu memiliki kehidupan yang baik untuk menjalankan misi mereka dengan baik.
SWARM Biotatics muncul pada periode meningkatnya kekhawatiran mengenai keamanan Eropa, seiring dengan menguatnya Jerman dan sekutu NATO-nya inisiatif pertahanan sebagai respons terhadap perang di Ukraina.
Wilhelm menyatakan bahwa sistem berbasis kecoa ini menawarkan cara unik dalam mengumpulkan informasi, karena dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat diakses oleh teknologi lain.
Startup ini berkolaborasi dengan Bundeswehr, angkatan bersenjata Jerman, untuk menguji kinerja kawanan kecoa di operasi lapangan. Fokus saat ini adalah pada pengintaian, bukan pada kemampuan ofensif.



