Klub Brasil Red Bull Bragantino telah merilis gambar stadion baru mereka yang berkapasitas 20.000 penonton.
Tanah saat ini sedang dibangun di lokasi rumah lama mereka.
Namun, para penggemar dibuat bingung dengan desain venue yang akan menjadi tuan rumah sepak bola papan atas.
Bragantino saat ini bermain di Serie A Brasil, setelah finis di urutan ke-10 musim lalu.
Pencapaian separuh teratas mereka terjadi meski menghabiskan separuh musim jauh dari kandang mereka.
Klub memainkan pertandingan terakhir mereka di Estadio Nabi Abi Chedid pada bulan April sebelum dibongkar untuk dijadikan arena baru.
Pertama kali dibuka pada tahun 1949, rumah lama mereka berkapasitas 17.000 pendukung.
Jumlah tersebut akan bertambah sebanyak 3.000 penonton di stadion baru, yang akan dilengkapi dengan lounge, restoran, dan bar.
Ini juga akan menjadi tempat serba guna yang mampu menyelenggarakan olahraga dan acara lainnya setelah selesai.
Desain arena yang berbentuk persegi panjang telah membingungkan para penggemar, dengan eksterior berbentuk kotak yang juga menampilkan atap berwarna perak di keempat tribun.
Bereaksi terhadap desain tersebut di media sosial, salah satu pendukung menulis: “Saya tidak dapat memutuskan apakah saya menyukainya atau terlihat seperti call center.”
Yang lain menambahkan: ‘Sepertinya kotak kardus IKEA.’
Sementara itu, penggemar ketiga hanya berkomentar: “Terlihat tidak berjiwa.”
Selama pembangunan stadion, Bragantino bermain di Estadio Cicero de Souza Marques.
Lapangan berkapasitas 12.000 orang ini sengaja dibangun untuk menjadi tuan rumah pertandingan mereka sementara rumah mereka yang biasa sedang dibangun kembali.
Bragantino akan memainkan pertandingan Copa Sudamericana di stadion musim depan setelah lolos ke kompetisi kontinental musim ini.
Mereka sebelumnya mencapai final Liga Europa di Amerika Selatan pada tahun 2021.
Siapakah Red Bull Bragantino?
Awalnya didirikan pada tahun 1928, Bragantino telah dimiliki oleh Red Bull selama lima tahun terakhir.
Setelah pengambilalihan mereka, grup tersebut mengubah nama klub dari Clube Atletico Bragantino serta mengubah warnanya.
Klub ini sekarang menjadi salah satu dari tujuh klub yang membentuk jaringan sepak bola Red Bull.
Red Bull Salzburg, New York Red Bulls, RB Leipzig dan tim Jepang RB Omiya Ardija semuanya dikuasai sepenuhnya oleh grup.
Sementara itu, mereka masing-masing memiliki 10 persen dan 15 persen saham di Leeds United dan Paris FC.



