
Rodrigo Antunes / LUSA
Presiden Republik, Marcelo Rebelo de Sousa
Dia mengumumkan bahwa dia akan mengesampingkan pensiun yang menjadi haknya; dan menyerahkan keputusan mengenai kabinet akhirnya kepada penggantinya.
Presiden Republik, Marcelo Rebelo de Sousamengumumkan itu akan melakukannya tanpa pensiun yang menjadi haknya karena pelaksanaan jabatannya dan menyerahkan keputusan mengenai jabatan akhirnya kepada penggantinya.
Kepala negara, yang menjawab pertanyaan para jurnalis di Calouste Gulbenkian Foundation, di Lisbon, juga mengumumkan bahwa ia akan mengundang Presiden Republik berikutnya untuk makan siang di Istana Belém sehari setelah pemilu, “untuk menyerahkan portofolio transisi kepadanya”.
Ketika ditanya apakah ia bermaksud untuk tidak memiliki jabatan ketika ia tidak lagi menjabat, Marcelo Rebelo de Sousa menjawab: “Sebenarnya, saya akan melakukannya tanpa pensiun yang sesuai dengan pelaksanaan peran presiden. Oleh karena itu, saya akan mempertahankan pensiun tersebut sesuai dengan fungsi yang saya laksanakan sebelum menjadi Presiden Republik”.
Adapun akhirmu kabinet sebagai mantan Presiden, ia menilai bahwa ia tidak seharusnya menjadi orang yang menangani masalah ini ketika ia masih menjabat, dan bahwa “ini adalah masalah yang tergantung pada Presiden Republik yang akan datang”.
“Siapa pun yang terpilih akan memutuskan ya atau tidak, mereka memahami di mana, dengan cara apa, dalam kondisi apa, untuk menyediakan tempat di mana, pada akhirnya, mantan Presiden, seperti halnya mantan presiden lainnya, dapat menerima korespondensi dan dapat menjalin hubungan untuk masa depan dalam aktivitasnya sehari-hari,” ujarnya.
Keputusan saya adalah, ya, pada hari setelah pemilihan pengganti saya, pada malam itu juga, untuk mengundang dia, siapa pun dia, untuk makan siang bersama saya keesokan harinya di Belém, untuk menyerahkan portofolio transisi kepadanya dan, jika perlu, menjelaskan apa yang diperlukan di tingkat internal, di tingkat internasional”, tambahnya.



