
ZAP // kebenaran / Flickr; Vecteezy
Angkatan Laut Perancis menembaki drone yang terdeteksi terbang di atas instalasi militer yang sangat sensitif yang menampung kapal selam nuklir Perancis. Insiden ini terjadi setelah serangkaian serangan drone baru-baru ini ke wilayah udara NATO.
Menurut kantor AFP, yang mengutip Gendarmerie Prancis, lima drone terdeteksi pada Kamis malam di atas pangkalan kapal selam Pulau Panjangdi Brittany, Prancis barat, lokasi militer strategis tempat kapal selam rudal balistik ditempatkan.
Kapal selam di sana mengangkut persenjataan nuklir dan merupakan elemen mendasar dari penangkal nuklir Perancis. Pangkalan tersebut dilindungi oleh 120 polisi maritim yang bekerja berkoordinasi dengan infanteri angkatan laut.
Menurut Duniasetelah mendeteksi drone tersebut, personel Angkatan Laut Prancis yang bertanggung jawab melindungi pangkalan tersebut melepaskan tembakan ke drone tersebut. Tidak jelas apakah salah satu perangkat ditembak jatuh.
Kondisi pencahayaan sangat baik pada Kamis malam di pelabuhan Brest, karena bulan purnama dan orbitnya yang dekat dengan Bumi, peristiwa yang sering dikenal sebagai supermoon, demikian yang disoroti surat kabar Prancis.
Menurut pejabat angkatan laut Perancis, yang meyakinkan bahwa operasi pangkalan itu tidak terpengaruh, hal itu memang terjadi membuka penyelidikan yudisial. Pihak berwenang Perancis belum mengomentari kemungkinan asal usul drone tersebut.
Bulan lalu, drone telah terlihat di wilayah tersebut, meskipun tidak secara langsung berada di pangkalan tersebut, menurut laporan media Perancis. Tempat ini sudah ada menjadi sasaran drone jauh sebelum invasi Ukraina dimulai.
Pangkalan tersebut menampung empat kapal selam rudal balistik nuklir Prancis, setidaknya satu di antaranya masih tersisa secara permanen di laut untuk memastikan pencegahan nuklir.
Insiden tersebut merupakan bagian dari gelombang serangan drone baru-baru ini di wilayah udara NATO, dengan pesawat tak berawak terbang di atasnya situs militer infrastruktur sensitif dan sipil di berbagai belahan Eropa, termasuk Belgia, Jerman, Denmark dan Norwegia.
Kehadiran drone juga memaksa hal tersebut penutupan bandara di berbagai belahan Eropa. Bulan lalu, Inggris, Prancis, dan Jerman mengirimkan tim dan peralatan ke sana mendukung Belgia dalam memerangi serangan drone di sekitar instalasi sensitif.
Pada bulan September, di Polandia, jet tempur untuk menembak jatuh drone asal Rusia, dalam suatu kejadian diartikan sebagai a eskalasi perang hibrida dari presiden Rusia VladimirPutin melawan Eropa.



