Keluarga hanya menggunakan sepertiga dari voucher E-Lar. Aplikasi akan dibuka kembali

Meski terjual habis dalam waktu kurang dari seminggu, sebagian besar voucher E-Lars masih belum terpakai. Aplikasi akan dibuka kembali pada tanggal 11.

Beberapa hari sebelum pembukaan periode pendaftaran baru untuk program E-Lar, hanya 33% voucher dialokasikan untuk pembelian kompor dan oven listrik yang digunakan oleh konsumen, uang muka tersebut JN.

Meskipun program tahap kedua akan diumumkan secara resmi pada hari Rabu ini, lamaran hanya dapat diajukan mulai 11 Desember di portal Dana Lingkungan. Pemerintah kini menyediakan tambahan 60,8 juta euro untuk memperkuat upaya melawan kemiskinan energi.

E-Lar diluncurkan dua bulan lalu dan mendapatkan permintaan awal yang kuat, dengan dukungan untuk tahap pertama yang akan selesai hanya dalam enam hari. Namun menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi, hanya 7255 dari 21.662 voucher divalidasi telah digunakan sejauh ini, dengan jumlah total yang dibiayai sebesar 17,3 juta euro. Di antara jumlah tersebut, 3.063 digunakan oleh konsumen dengan tarif energi sosial dan 4.192 digunakan oleh keluarga kelas menengah tanpa dukungan sosial.

Mengingat tingginya permintaan yang tercatat pada tahap pertama, Pemerintah memutuskan untuk memperkuat alokasi program, yang mana naik dari 51,5 juta menjadi 60,8 juta euro, sehingga memungkinkan lebih banyak keluarga untuk mendapatkan perlindungan. Seperti pada fase sebelumnya, konsumen dan pemasok harus meresmikan aplikasi baru. Perusahaan yang berminat untuk berpartisipasi akan dapat mengekspresikan diri mulai tanggal 4 Desember, juga melalui portal Dana Lingkungan Hidup.

Salah satu hal baru pada tahap kedua ini adalah dimasukkannya anggaran khusus, diintegrasikan ke dalam nilai voucherbertujuan untuk mendukung keluarga dengan tarif sosial dalam menyegel sistem gas dan sambungan listrik peralatan baru. Pada tahap sebelumnya, biaya-biaya ini sepenuhnya ditanggung oleh penerima manfaat.

Namun, biaya tambahan terus menjadi salah satu hambatan utama untuk menjadi anggota. Keharusan menanggung biaya pemasangan dan PPN, tidak ditanggung oleh voucher yang tidak termasuk dalam kelompok tarif sosialtelah dikritik dan dapat membenarkan rendahnya penggunaan voucher.



Tautan sumber