
ZAP // Studio Kafe Malam
Penelitian baru menemukan bahwa fenomena yang dianggap hanya terjadi di Matahari juga terjadi di Bumi. Penemuan ini dapat membantu memprediksi badai geomagnetik dengan lebih akurat.
Yang baru belajar diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research: Space Physics menemukan a fenomena medan non-magnetik Bumi yang diyakini hanya terjadi di dekat Matahari.
Dengan menganalisis data dari misi Magnetospheric Multiscale (MMS) NASA, para peneliti mengidentifikasi struktur tak terduga dalam plasma terperangkap di dalam magnetosfer bumi. Plasma tampak berputar dan berputar sebelum tiba-tiba kembali ke posisi semula, membentuk distorsi zigzag yang dikenal sebagai pembalikan magnet. Struktur ini sangat mirip dengan yang diamati beberapa dekade lalu dalam aliran plasma berkecepatan tinggi yang berasal dari Matahari.
Pembalikan magnet biasanya dikaitkan dengan interaksi antara berbagai jenis garis medan magnet matahari. Garis medan terbuka memanjang dari Matahari ke luar angkasa, memandu plasma angin matahari melewati Tata Surya. Namun, garis-garis medan magnet tertutup hanya melengkung ke luar sebentar sebelum kembali ke permukaan Matahari.
Ketika garis magnet terbuka dan tertutup berinteraksi, keduanya dapat terjadi berpisah dan kembali bersamamengirimkan plasma menuju jalur baru dalam gerakan berbentuk S, jelasnya Peringatan Sains. Proses penyambungan kembali ini menghasilkan semburan energi yang “membengkokkan” medan magnet sehingga memberikan ciri khas bentuk zigzag.
Kejutan bagi para peneliti New Hampshire datang ketika mereka menyadari bahwa plasma yang menunjukkan karakteristik zigzag berada di dekat Bumi tidak hanya berasal dari daratan. Beberapa di antaranya berasal dari Matahari dan bercampur dengan partikel bermuatan yang dihasilkan oleh Bumi. Interaksi kedua populasi plasma ini menyebabkan garis medan magnet bumi putus dan menyambung kembali, serupa dengan yang terjadi di dekat Matahari.
Dalam kasus Bumi, garis-garis medan terbuka adalah milik kejadian angin mataharisedangkan garis tertutup adalah garis yang membentuk lingkaran mengelilingi planet kita. Gangguan magnetik yang dihasilkan meniru proses matahari, secara efektif menciptakan versi miniatur zigzag matahari tepat di perbatasan antara magnetosfer bumi dan plasma matahari yang mengalir ke bagian dalamnya.
Penemuan yang dilakukan oleh fisikawan Emily McDougall dan Matthew Argall ini bisa mengarah pada prediksi yang lebih akurat badai geomagnetik.



