miguelpodas/Wikimedia

lebah bertanduk

Anhuma bertanduk ditemukan di Brazil, Ekuador dan Kolombia. Meski mirip dengan angsa, mereka tetap unik di dunia burung.

Sebagai cornuda anhumas (Jiwa bertanduk) adalah salah satu spesies paling aneh di benua Amerika Selatan dan menonjol karena a atribut unik di dunia burung: tanduk berwarna putih, panjang dan fleksibel yang tumbuh (dan beregenerasi) dari dahi.

Pelengkap penasaran, terbuat dari tulang rawan, bisa mencapai hampir 15 sentimeter dan tidak menempel pada tengkorak, mudah patah jika terlalu panjang. Kapasitas regenerasi cula ini membuat para ahli percaya bahwa cula ini memiliki sifat a fungsi hiasdan bukan peran defensif, kata the Geografis Nasional.

Meski culanya tidak berbahaya, burung ini bukannya tanpa mekanisme pertahanan. Senjata terhebatmu tersembunyi di sayapmudi mana mereka memiliki dua taji tulang yang tajam, digunakan dalam konfrontasi teritorial dan perselisihan mengenai pilihan pasangan. Konfrontasi yang lebih agresif terkadang meninggalkan pecahan taji tersebut tersangkut di tubuh burung lain.

Anatomi internal anhuma bertanduk juga aneh. Tubuh Anda mengandung banyak sekali kantung udara didistribusikan melalui kulit dan tulang, yang berkontribusi terhadap penurunan berat badan dan mendukung penerbangan jarak jauh dengan pengurangan konsumsi energi. Saat lepas landas, tas-tas ini bisa tiba-tiba roboh, menghasilkan bunyi letupan. Spesies ini juga terkenal dengan vokalisasinya yang intens, digambarkan sebagai “mo-cu-ca”yang membuatnya mendapat nama Inggris screamer bertanduk. Timbrenya dekat dengan angsa, salah satu kerabat terdekatnya.

Burung ini tersebar dari Kolumbia dan itu Ekuador ke lahan basah tengah-selatan Brazil. Seperti anggota lain dari kelompok yang sama, mereka menempati lingkungan yang kaya akan air, seperti laguna, sabana lembab, dan daerah banjir yang luas. Pola makan pada dasarnya didasarkan pada bahan nabati: herba, daun, batang, bunga, dan bahkan tanaman merambat. Mereka juga menggali lumpur untuk mencari tumbuhan yang terendam.

Perilaku reproduksi ditandai dengan ikatan yang langgeng. Pasangan tetap bersama sepanjang tahun dan memperkuat ikatan melalui perawatan bulu bersama. ITU inkubasi dibagikan: betina mengerami telur pada siang hari dan jantan pada malam hari. Setelah menetas, keduanya memberi makan anak-anaknya.

Anhuma bertanduk merupakan salah satu dari tiga spesies anhuma yang ada. Meskipun tawny dan tawny abu-abu (Chauna torquata) tidak menghadapi ancaman yang berarti, tawny utara (C. chavaria) tergolong langka, terutama karena hilangnya habitat di ujung barat laut Amerika Selatan.



Tautan sumber