Pelatih kepala Belanda Jesse Mahieu (kiri) dan kapten Casper van der Veen | Kredit Foto: K. Keerthivasan
Pada turnamen Piala Dunia Junior Putra FIH, Australia dan Belanda selalu diikuti dengan penuh minat.
Namun jika dibandingkan dengan prestasi tim seniornya, prestasi tim junior tidak ada apa-apanya jika dibandingkan.
Tim putra senior Australia dan Belanda masing-masing telah memenangkan Piala Dunia tiga kali. Sedangkan Burras, sebutan tim junior putra Australia, baru satu kali menjuarai Piala Dunia (1997) dan Belanda belum menjadi juaranya. Namun demikian, ia memiliki dua medali perak (1985 & 2009) dan dua medali perunggu (1979 & 2013) untuk ditunjukkan.
Kali ini, Australia memiliki persiapan yang nyaris sempurna menjelang Piala Dunia putra junior FIH 2025 yang akan digelar di Chennai dan Madurai pada 28 November hingga 10 Desember.
Mereka lolos ke Piala Dunia dengan memenangkan Piala Junior Oseania diikuti dengan memenangkan Piala Sultan Johor bulan lalu, mengalahkan juara Dunia dua kali India dua kali (di babak penyisihan grup dan final).
“Kami siap menampilkan performa bagus bersama-sama,” kata Jay Stacy, pelatih kepala Australia, kepada Orang Hindu di sini pada hari Jumat.
Piala Dunia selalu sulit, menurut pelatih kepala Belanda Jesse Mahieu. “Belanda telah meraih empat medali. Kami tidak terbiasa menjuarai Piala Dunia. Mudah-mudahan kami bisa mencapai sejauh ini dalam waktu singkat. Kami memiliki grup yang bagus, dan saya sangat percaya pada teman-teman,” kata pria berusia 47 tahun, yang menjadi pelatih kepala tim junior sejak 2022, dan ini akan menjadi tugas perpisahannya.
Mahieu mengatakan alasan tim junior Belanda tidak mampu tampil baik adalah karena kurangnya program yang matang. “Saya pikir apa yang Anda lihat adalah banyak negara lain yang mempunyai program penuh waktu untuk kategori usia di bawah 21 tahun. Persiapan kami di musim dingin singkat. Itu membuat perbedaan,” kata Mahieu.
Diterbitkan – 22 November 2025 12:04 WIB

