• Anthropic mengklaim pihaknya mengamati serangan siber AI tanpa campur tangan manusia yang signifikan
  • Para ahli mengatakan klaim ini kemungkinan besar dibesar-besarkan karena intervensi manusia diremehkan
  • Laporan tersebut hanya menguraikan apa yang sudah diketahui oleh para profesional keamanan: alat AI mempercepat proses serangan.

Antropik baru-baru ini melaporkan Peretas Tiongkok telah membajak platform Claude untuk meluncurkan serangan siber yang sepenuhnya diatur oleh AI – namun klaim ini mendapat tanggapan skeptis dari komunitas keamanan siber.

Tampaknya, meskipun AI melakukan sebagian besar serangan (kira-kira 80-90%), teknologi tersebut masih memerlukan masukan penting dari manusia – karena AI tidak dapat ‘berpikir’ sendiri, ia hanya dapat menyalin.





Tautan sumber