Survei global pada tahun 2025 menemukan bahwa 72% pemimpin bisnis telah menyaksikan peningkatan risiko dunia maya baru-baru ini. Pada saat yang sama, organisasi menghadapi kekurangan keamanan siber talenta dengan kesenjangan keterampilan meningkat sebesar 8% sejak tahun 2024.

Selain meningkatnya jumlah ancaman mulai dari ransomware hingga deepfake, organisasi harus menghadapi semakin canggihnya serangan yang dapat menginfeksi setiap bagian perangkat — termasuk perangkat keras dan firmware.

Dominick Passanante

SVP divisi mobilitas di Panasonic Connect Amerika Utara.



Tautan sumber