Vasil Ivanchuk. , Kredit Foto: PK Ajith Kumar

Vasyl Ivanchuk secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terhebat yang belum pernah memenangkan kejuaraan catur dunia. Sebagai mantan pemain nomor 2 dunia, ia tetap mengangkat gelar juara dunia dan kejuaraan cepat dunia.

Dia berusia 47 tahun ketika memenangkan gelar cepat Dunia pada tahun 2016 di Doha, mengungguli pemain terkuat di dunia Magnus Carlsen. Dia terus bermain catur secara kompetitif.

“Karena saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” kata Ivanchuk di Rio Resort, tempat kampanyenya di Piala Dunia berakhir lebih awal. “Saya bermain catur karena saya tidak punya pilihan, saya tidak melihat adanya alternatif yang serius, dan saya tidak begitu kuat dalam berorganisasi, seperti Vishy Anand (yang di sini sebagai wakil presiden FIDE). Dan tentu saja saya suka bermain catur.”

Grandmaster asal Ukraina ini mengakui kehidupan di negaranya tidak mudah pasca invasi Rusia. Katanya, dia biasa menganalisis secara online dari bunker. “Saya akan dengan senang hati melanjutkan ini, tapi saat itu ada beberapa orang yang membantu saya di bagian teknis, tapi sekarang tidak ada siapa-siapa,” ujarnya. “Saya tidak bisa melakukannya sendiri.”

Pria berusia 56 tahun itu mengaku senang dengan kondisi di Piala Dunia, memohon untuk berbeda dari seseorang seperti Ian Nepomniachtchi, pemain Rusia yang mengungkapkan kekecewaannya setelah tersingkir. “Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara, para pemain, suasana yang tepat, kepada para wasit tentunya,” ujarnya. “Saya tidak punya keluhan. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama mereka yang telah mendukung saya.”



Tautan sumber