Penemuan seni gua berusia 64.000 tahun memaksa para ilmuwan memikirkan kembali asal usul manusia

Seni gua yang baru ditemukan di Eropa mengungkapkan bahwa Neanderthal mampu berekspresi secara simbolis jauh sebelum manusia modern tiba. menulis ulang kisah asal usul budaya manusia.

Peneliti mengidentifikasi stensil tangan, pola geometris, dan motif linier di tiga gua Spanyol yang berusia lebih dari 64.000 tahun.

Karya-karya ini setidaknya berusia 22.000 tahun sebelum seni gua Homo sapiens yang paling awal diketahui, yang berarti Neanderthal, bukan manusia modern, adalah penciptanya.

Karya seni tersebut mencakup stensil yang disusun secara cermat yang dibuat dengan meniupkan pigmen ke tangan, tanda-tanda geometris, sapuan warna, dan motif linier yang ditekan ke permukaan gua yang lembut.

Temuan ini menantang asumsi lama bahwa seni simbolik dan pemikiran abstrak hanya dimiliki manusia modern.

Tim juga menemukan aktivitas artistik Neanderthal di La Roche Cotard, Perancisdi mana para peneliti mendokumentasikan alur jari yang terorganisir pada permukaan gua yang lembut, termasuk garis bergelombang, paralel, dan melengkung, yang mengungkapkan pola yang disengaja.

Di sana, Neanderthal memecah stalaktit menjadi beberapa bagian dengan panjang yang sama dan membangun struktur oval besar di atasnya dengan api kecil, sebuah bentuk awal dari seni instalasi atau lingkungan, jauh melampaui tujuan praktis atau pembangunan tempat berlindung.

Penemuan ini menunjukkan bahwa Neanderthal terlibat dengan ruang bawah tanah dengan cara yang sangat canggih, mungkin untuk tujuan simbolis, ritual, atau komunal.

Maltravieso dipenuhi lusinan stensil tangan berwarna oker merah. Kiri: Foto asli, dengan sisipan yang menunjukkan lokasi pengambilan sampel karbonat di atasnya. Kanan: Foto yang sama dengan kontras warna yang ditingkatkan

Neanderthal tinggal di Spanyol dan Perancis selama ratusan ribu tahun, dengan bukti awal menunjukkan keberadaan mereka lebih dari 300.000 tahun yang lalu.

Mereka hidup berdampingan dengan manusia modern di Perancis dan Spanyol utara selama periode antara 42.500 dan 40.000 tahun yang lalu, sebelum akhirnya menghilang dari catatan fosil di wilayah tersebut.

Selama beberapa dekade, para arkeolog memperdebatkan apakah Neanderthal memiliki kemampuan kognitif untuk berperilaku simbolis atau artistik.

Meskipun ada bukti bahwa mereka menggunakan pigmen, membuat perhiasan, dan peralatan kuno, gagasan bahwa mereka menjelajah jauh ke dalam gua untuk membuat karya seni yang abadi masih kontroversial.

Paul Pettitt, profesor di Departemen Arkeologi di Universitas Durham, menulis Percakapan: ‘Saya adalah bagian dari tim yang menggunakan metode ini untuk menentukan usia batu aliran yang menutupi seni pigmen merah di tiga gua Spanyol yang disebutkan sebelumnya, menunjukkan bahwa stensil tangan, titik, dan sapuan warna pasti telah dibuat lebih dari 64.000 tahun yang lalu.

‘Ini adalah usia minimum: usia sebenarnya dari gambar tersebut bisa jauh lebih tua.

‘Tetapi bahkan pada rentang termuda, gambar-gambar tersebut setidaknya berusia 22.000 tahun sebelum kedatangan manusia modern (Homo sapiens) di Iberia.

‘Karena arkeologi Paleolitik Tengah – ciri khas Neanderthal – umum ditemukan di ketiga gua, interpretasi paling sederhana yang cocok dengan kencannya adalah pembuat gambar tersebut adalah Neanderthal.’

Tim juga menemukan aktivitas artistik Neanderthal di La Roche Cotard, Prancis

Gua-gua Spanyol yang baru berumur kini memberikan bukti yang tak terbantahkan, termasuk La Pasiega, yang berisi motif ‘tangga’ berupa garis horizontal dan vertikal.

Maltravieso diisi dengan lusinan stensil tangan berwarna oker merah, beberapa diaplikasikan dengan meniupkan pigmen pada tangan yang menempel di dinding, dan Ardales menunjukkan perpaduan tanda linier, bentuk geometris, dan cetakan tangan yang menunjukkan desain dan perencanaan yang disengaja.

Menentukan usia seni gua sangat sulit, namun para peneliti menggunakan metode uranium-thorium pada batu alir yang terbentuk di atas pigmen untuk menentukan usia minimum.

Teknik ini menegaskan bahwa stensil tangan, pola geometris, dan motif linier di Spanyol telah diciptakan jauh sebelum Homo sapiens tiba di wilayah tersebut.

Ardales menunjukkan perpaduan tanda linier, bentuk geometris, dan cetakan tangan yang menunjukkan desain dan perencanaan yang disengaja.

Bahkan pada usia yang paling muda, karya seni ini mendorong mundurnya asal mula budaya simbolik di Eropa hingga puluhan ribu tahun.

Temuan ini memiliki implikasi besar untuk memahami evolusi manusia, karena mereka menunjukkan bahwa kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan seni simbolik, pemikiran abstrak, perencanaan, dan keterlibatan dengan konsep-konsep yang dibayangkan juga dimiliki oleh Neanderthal dan juga manusia modern.

Penemuan-penemuan ini menantang narasi ‘ledakan budaya’ tradisional pada masa Paleolitik Muda, yang menganggap manusia modern saja yang memiliki perilaku simbolis yang canggih.

Meskipun semua seni gua Neanderthal yang ditemukan sejauh ini bersifat non-figuratif, yang berarti tidak ada penggambaran hewan atau manusia, sifat penandaan yang disengaja menunjukkan praktik artistik yang disengaja.

Motif linier, stensil, dan alur disusun dengan sengaja, menunjukkan perencanaan dan kesan desain.

Konstruksi Bruniquel, khususnya, mewakili penggunaan ruang dan material inovatif yang dianggap seni dalam konteks modern.

Para ahli percaya bahwa penemuan baru ini hanyalah permulaan, karena gua yang dalam sulit untuk dijelajahi dan metode penanggalannya rumit, namun penelitian yang sedang berlangsung kemungkinan akan mengungkap contoh tambahan aktivitas artistik Neanderthal.

Temuan ini mengubah pemahaman kita tentang Neanderthal, menghilangkan stereotip bahwa mereka adalah ‘manusia gua’ yang kasar dan malah mengungkap populasi yang mampu berpikir abstrak, kreatif, dan berekspresi budaya.



Tautan sumber