Penelitian baru menegaskan teori berusia 25 tahun bahwa kelelawar berburu dan memakan burung kecil yang terbang di ketinggian.

Setelah hampir 25 tahun melakukan penelitian, para ilmuwan akhirnya mengkonfirmasi teori yang telah lama mereka duga: kelelawar terbesar di Eropakelelawar pohon raksasa (Nyctalus lasiopterus), berburu, menangkap, dan memangsa burung-burung kecil di udara, pada ketinggian lebih dari satu kilometer.

HAI belajaryang diterbitkan di majalah Science, mengungkap perburuan malam hari yang luar biasa yang terjadi jauh di langit malam. Dengan menggunakan teknologi bio-recording yang mutakhir, tim internasional telah merekam bagaimana kelelawar raksasa ini mengejar burung penyanyi yang bermigrasi dalam kegelapan total, menangkap mereka di tengah penerbangan dan mengkonsumsinya saat masih di udara.

Untuk mengungkap rahasia berburu kelelawar, para ilmuwan memperlengkapi mereka “ransel” kecil dengan sensor yang melacak ketinggian, akselerasi, pergerakan, dan panggilan ekolokasi. Data mengungkapkan bahwa kelelawar memanjat jalur migrasi burung nokturnal, seperti burung robin Amerika, dan mendeteksi mangsanya dengan ekolokasi jarak jauh dan frekuensi rendah.

Setelah target teridentifikasi, kelelawar tersebut menyelam secara tiba-tiba, terkadang selama hampir tiga menit, melipatgandakan akselerasi Anda dan mengeluarkan semburan suara ultrasonik yang cepat untuk memandu serangannya. Dalam salah satu peristiwa yang terdokumentasi, mikrofon menangkap 21 panggilan darurat dari burung robin Amerika yang ditangkap, diikuti oleh suara berderak selama 23 menit saat kelelawar sedang terbang.

Analisis DNA dan sinar-X kemudian mengkonfirmasi prosedur tersebut: kelelawar membunuh burung dengan satu gigitan, lepaskan sayap untuk mengurangi hambatan dan menyimpan mangsanya dalam kantong membran di antara kaki belakangnya untuk dimakan saat berada di udara, jelasnya Sains Harian.

Penemuan ini melengkapi pencarian selama puluhan tahun yang dipimpin oleh pakar kelelawar asal Spanyol Carlos Ibanezyang menemukan bulu burung di kotoran kelelawar noctule pada akhir tahun 1990an. Meskipun terdapat banyak bukti, gagasan bahwa kelelawar dapat menangkap burung di tengah penerbangan ditanggapi dengan skeptis karena kelincahan burung dan berat badan yang serupa.

Meskipun penelitian tersebut menegaskan adanya bentuk predasi udara yang luar biasa, para ilmuwan menekankan bahwa kelelawar pohon raksasa sedang terancam punah dan tidak menimbulkan ancaman terhadap populasi burung. Hilangnya habitat masih merupakan bahaya terbesarnya.



Tautan sumber