
- Cloudflare melacak pemadaman internet global dari Juli hingga September di 125 negara
- Pemadaman listrik yang dilakukan oleh pemerintah masih menjadi salah satu penyebab paling umum gangguan global
- Irak, Suriah, dan Sudan melanjutkan penutupan tahunan mereka selama periode ujian nasional
Laporan Gangguan Internet Kuartal 3 dari Cloudflare memberikan gambaran yang meresahkan tentang betapa rapuhnya konektivitas global, bahkan di era jaringan yang maju dan canggih. Perlindungan DDoS.
Antara bulan Juli dan September 2025, perusahaan ini melacak pemadaman listrik yang dipicu oleh berbagai peristiwa mulai dari bencana alam dan serangan siber hingga pembatasan yang diberlakukan pemerintah dan kerusakan kabel yang tidak disengaja.
Dengan menggunakan data dari jaringannya yang menjangkau lebih dari 330 kota di 125 negara, Cloudflare mendokumentasikan apa yang disebutnya sebagai “berbagai penyebab yang diketahui” di balik meluasnya gangguan layanan.
Perintah pemerintah masih menjadi salah satu penyebab terbesar
Pemadaman internet yang dilakukan oleh otoritas negara masih menjadi salah satu gangguan yang paling sering terjadi di seluruh dunia.
Irak, Suriah, dan Sudan sekali lagi menutup akses online selama masa ujian nasional, sebuah praktik yang sudah menjadi rutinitas di wilayah tersebut.
Para pejabat di Suriah bahkan mengklaim keberhasilan dalam menargetkan “jaringan kecurangan ujian yang terorganisir,” yang menunjukkan bahwa pemadaman tersebut merupakan bagian dari strategi penegakan hukum yang lebih luas.
Di tempat lain, Venezuela mengalami kasus yang lebih tidak biasa ketika penyedia SuperCable dipesan secara offline setelah kehilangan lisensinya, sehingga memutus konektivitas untuk ribuan pengguna pada pertengahan Agustus.
Cloudflare menggambarkan kasus-kasus ini konsisten dengan pola pembatasan yang singkat, berulang, dan terlokalisasi sebelumnya.
Itu laporan menunjukkan betapa mudahnya jaringan fisik bisa gagal secara kebetulan atau kelalaian. Peluru nyasar di Texas merusak jalur serat, menyebabkan pemadaman listrik selama dua jam bagi pengguna Spectrum.
Di Republik Dominika dan Angola, pekerjaan konstruksi memutuskan kabel, sehingga sambungan terhenti selama berjam-jam.
Masalah serupa juga terjadi di Pakistan, Haiti, dan Uni Emirat Arab, di mana pemutusan kabel Laut Merah secara bersamaan menyebabkan lalu lintas lintas negara terhenti.
Temuan Cloudflare menunjukkan bahwa tidak ada optimasi perutean atau firewall pengelolaan dapat mengimbangi kelemahan infrastruktur fisik ketika rusak.
Bencana alam dan kecelakaan menambah gejolak di kuartal ini. Di Mesir, kebakaran di Ramses Central Exchange memutus layanan penyedia layanan utama seperti Vodafone dan Orange.
Gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter di Semenanjung Kamchatka, Rusia, langsung melumpuhkan lalu lintas regional.
Bahkan layanan berbasis ruang angkasa pun terkena dampaknya. Starlink melaporkan pemadaman global pada 24 Juli setelah “kegagalan layanan perangkat lunak internal utama yang mengoperasikan jaringan inti.”
Akses internet global masih rentan terhadap berbagai ancaman, mulai dari serangan siber hingga keterbatasan infrastruktur dasar. Pemadaman listrik dapat disebabkan oleh sumber yang tidak terduga.
Cloudflare mencatat bahwa rangkumannya “bukanlah daftar yang lengkap dan lengkap,” namun buktinya menunjukkan satu kenyataan yang jelas: jaringan global mungkin sangat luas, namun tetap dapat dipecahkan.
Ikuti TechRadar di Google Berita Dan tambahkan kami sebagai sumber pilihan untuk mendapatkan berita, ulasan, dan opini pakar kami di feed Anda. Pastikan untuk mengklik tombol Ikuti!
Dan tentu saja Anda juga bisa Ikuti TechRadar di TikTok untuk berita, review, unboxing dalam bentuk video, dan dapatkan update rutin dari kami Ada apa juga.



