
Kita harus berterima kasih kepada orang-orang Argentina dan Uruguay yang telah membawa tango ke seluruh penjuru dunia. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa jenis tarian ini memiliki efek menguntungkan dalam menjaga otak tetap muda.
Sebuah penelitian diterbitkan sudah Alamawal bulan ini, sekelompok ilmuwan internasional dari 13 negara mengungkapkan bahwa aktivitas kreatif berdampak positif pada otak.
Di antara kelas musik, tari, hobi dinamis seperti permainan, keterlibatan dalam berbagai jenis seni, ada satu kegiatan yang terbukti sangat efektif: tango.
Dalam sebuah artikel di Percakapanpemimpin penelitian, ahli saraf Carlos Coronel dan Agustín Ibáñezmenjelaskan penelitian mereka.
Kesehatan otak adalah keadaan fungsi kognitif, emosional dan sosial yang memungkinkan seseorang menyadari potensinya, menjaga kesejahteraannya, dan beradaptasi terhadap perubahan sepanjang hidup. Hal ini tidak ditentukan oleh tidak adanya penyakit, namun oleh kemampuan otak untuk mempertahankan aktivitas yang efisien, tangguh dan terintegrasi yang mendukung kehidupan sehari-hari.
Penuaan otak terdiri dari perubahan biologis dan fungsional yang terjadi di otak seiring waktu. Ini mencakup perubahan struktur, konektivitas, dan metabolisme yang mungkin mengganggu kinerja atau tidak.
Meskipun beberapa penurunan terjadi secara alami, laju dan pola perubahan ini sangat bervariasi antar individu, yang mencerminkan kerentanan dan ketahanan.
“Jam otak” adalah model pembelajaran mesin (AI) yang dirancang untuk memperkirakan usia otak berdasarkan pemindaian otak atau pola aktivitas saraf. Mereka membandingkan data neuroimaging, elektrofisiologi atau neuromolekuler dengan pola otak normal sepanjang umur.
Melalui jam otak, para ilmuwan mencoba memahami apa yang membuat otak lebih tangguh dan apa yang membuatnya menua lebih cepat.
Studi baru ini berupaya mencari tahu apakah kreativitas dapat memengaruhi jam otak. Jika jam otak Anda menunjukkan bahwa Anda lebih muda dari usia sebenarnya, itu berarti otak Anda bekerja lebih efisien dari yang diharapkan.
Apa yang ditemukan?
Peneliti mengumpulkan data dari hampir 1.400 orang dari berbagai negara, mulai dari Argentina hingga Polandia.
Ada yang penari, musisi, seniman visual atau gamer. Yang lainnya bukan siapa-siapa, namun memiliki usia, kualifikasi pendidikan, dan jenis kelamin yang setara, serta berasal dari negara yang sama. Non-ahli tidak mempunyai pengalaman sebelumnya dalam disiplin ilmu yang berbeda.
Aktivitas otak mereka dicatat menggunakan teknik yang disebut magnetoencephalography dan electroencephalography, yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas otak secara real time. Model komputer (model pembelajaran mesin) kemudian dilatih untuk membuat jam otak bagi setiap peserta.
Di seluruh bidang kreatif, polanya ternyata konsisten: Kreativitas dikaitkan dengan otak yang tampak lebih muda.
Tango Panjang Umur
Heran, penari tango memiliki otak yang terlihat tujuh tahun lebih muda dari usia kronologisnya.
Musisi dan seniman visual memiliki otak yang sekitar lima hingga enam tahun lebih muda. Anda gamersekitar empat tahun lebih muda.
Semakin banyak orang mempraktikkan seninya, semakin kuat efeknya. Dan tidak masalah jenis seninya. Bisa berupa menari, melukis, musik atau permainan. Semua membantu area utama otak bekerja sama dengan lebih baik.
Area-area ini, yang penting untuk konsentrasi dan pembelajaran, biasanya menua terlebih dahulu, namun Kreativitas tampaknya membuat koneksi Anda lebih kuat dan fleksibel.
Kreativitas terbukti melindungi area otak yang rentan terhadap penuaan dan membuat komunikasi otak lebih efisien.
Anda mungkin tidak menyukai tango atau bahkan bersimpati dengan bentuk seni yang diberikan River Plate Basin kepada dunia, namun yang diperlukan hanyalah sapuan kuas atau not musik untuk membantu otak Anda tetap awet muda!
 
		