Chelsea dilaporkan akan melakukan penyelidikan terhadap botol yang dilemparkan ke bangku cadangan Aston Villa setelah bentrokan mereka.
Vila menang 2-1 berkat dua gol Ollie Watkins saat mereka bangkit dari ketertinggalan di Stamford Bridge.
Hasil ini membuat mereka terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Liga Premier Arsenal dan hanya tertinggal satu poin dari peringkat kedua Manchester City.
Seperti dilansir The Telegraph, botol plastik itu terlempar ke bangku cadangan tim tandang setelah peluit akhir dibunyikan.
Akibatnya, staf Villa dan pemain pengganti terendam air, dan salah satu staf memberi isyarat dari mana botol itu berasal.
Laporan tersebut mengklaim bahwa botol tersebut sepertinya terlempar dari Chelsea sisi ruang istirahat, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai asal usul botol tersebut.
Chelsea akan bekerja sama dengan Villa, dan pihak berwenang juga siap membantu mencari tahu siapa pelempar botol tersebut dan dari mana.
Rekaman CCTV kemungkinan akan ditinjau untuk membantu penyelidikan.
Villa melawan balik untuk meneruskan impiannya
Setelah peluit tanda istirahat dibunyikan, para pendukung Villa tidak akan bisa merayakan penampilan tim mereka.
Mereka menawarkan sedikit serangan ke depan dan harus membayar penampilan buruk mereka delapan menit sebelum jeda.
Tendangan sudut Reece James tampak melayang ke gawang, namun tayangan ulang menunjukkan bahwa Joao Pedro mendapat sedikit sentuhan.
Chelsea mendapat panggilan penalti besar di awal babak kedua ketika bola mengenai lengan Ian Maatsen.
Namun, Liga Premier kemudian mengungkapkan bahwa lengannya dianggap berada dalam ‘posisi yang dapat dibenarkan’.
Villa menyamakan kedudukan tepat setelah satu jam melalui pemain pengganti Watkins, yang menyarangkan bola pantul dari penyelamatan Robert Sanchez.
Dia kemudian melompat tertinggi dari tendangan sudut dengan waktu tersisa enam menit dan menyundul bola untuk menyelesaikan comeback.
Villa telah memenangkan 11 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi, menyamai rekor mereka yang dibuat pada September 1897 dan Maret 1914.
Delapan dari kemenangan tersebut terjadi di Liga Premier, dengan tim asuhan Unai Emery mempertahankan status mereka sebagai penantang gelar.



