
- AI disamakan dengan Revolusi Industri – lapangan pekerjaan akan berubah, namun tidak hilang
- Mereka yang siap dengan keterampilan yang tepat akan menghadapi gangguan yang paling sedikit
- Bank of England juga mewaspadai ketakutan akan ‘gelembung AI’
Gubernur Bank of England Andrew Bailey menyamakan kecerdasan buatan dengan Revolusi Industri, dan menyatakan bahwa teknologi yang membantu produktivitas memang dapat memaksa orang keluar dari peran tertentu.
Namun kunci dari usulan Bailey adalah bahwa AI tidak serta merta menyebabkan pengangguran massal, kita hanya berada di tengah-tengah salah satu perubahan terbesar dalam sejarah umat manusia.
Oleh karena itu, gubernur menyoroti perlunya peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang, dan menyatakan bahwa pekerja dengan pelatihan, pendidikan, dan keterampilan yang tepat akan “lebih mudah” mendapatkan pekerjaan di era yang mengutamakan AI.
Apa arti AI bagi pekerjaan di masa depan?
Bailey mengakui bahwa beberapa pekerja mungkin merasa lebih sulit dibandingkan yang lain. Karena AI mampu menangani banyak tugas yang berulang dan administratif secara mandiri, ia memperingatkan bahwa pekerja yang lebih muda dan kurang berpengalaman mungkin kesulitan untuk mengakses peran tingkat pemula, yang menunjukkan bahwa hambatan untuk masuk dapat semakin tinggi.
BBC dilaporkan bahwa pengangguran kaum muda di Inggris sudah meningkat, sebesar 5,1% berdasarkan data triwulanan terbaru. Kantor Statistik Nasional menemukan bahwa pengangguran di kalangan kelompok usia 18 hingga 24 tahun berada pada tingkat tertinggi sejak November 2022, ketika ChatGPT diluncurkan dalam pratinjau publik dan AI mulai menjadi mainstream.
“Dalam hal potensinya untuk meningkatkan pertumbuhan produktivitas, saya pikir ini cukup besar,” katanya dalam program Today di BBC Radio 4 tentang dampak teknologi terhadap Inggris. “Ini akan digunakan di seluruh perekonomian.” Bank of England sudah menerapkan kecerdasan buatan, namun masih dalam tahap percobaan.
Secara terpisah, Bank of England juga mengawasi apakah valuasi perusahaan AI berisiko mengalami gelembung serupa dengan era Dotcom. Namun saat ini, banyak perusahaan besar yang masih menghasilkan arus kas yang cukup kuat untuk meredakan kekhawatiran tersebut.
“Kami mengawasinya dengan sangat cermat, karena kami memang perlu memperhatikan, tentu saja, apa konsekuensi dari setiap pelonggaran yang tajam,” tambahnya.
Ikuti TechRadar di Google Berita Dan tambahkan kami sebagai sumber pilihan untuk mendapatkan berita, ulasan, dan opini pakar kami di feed Anda. Pastikan untuk mengklik tombol Ikuti!
Dan tentu saja Anda juga bisa Ikuti TechRadar di TikTok untuk berita, review, unboxing dalam bentuk video, dan dapatkan update rutin dari kami Ada apa juga.



