
Batuan putih yang memutih di Mars. Di Bumi, batuan seperti ini baru terbentuk setelah jutaan tahun berada dalam kondisi panas dan lembab.
Batuan tanah liat yang berubah warna secara aneh dan ditemukan di Mars oleh penjelajah Perseverance menunjukkan bahwa Planet Merah dulunya adalah oasis tropis.
Analisis baru, diterbitkan dalam sebuah penelitian diterbitkan minggu lalu pukul Komunikasi Bumi & Lingkunganmengungkapkan bahwa Mars pernah menjadi rumah bagi daerah lembab yang memiliki curah hujan tinggi, mirip dengan daerah tropis di Bumi.
Teori ini mulai dirumuskan ketika penjelajah Perseverance NASA menemukan batuan aneh berwarna terang di permukaan Mars. Batu-batu itu kemudian terungkap kaulinitsejenis tanah liat yang kaya akan aluminium.
Di Bumi, kaolinit hampir selalu terbentuk dalam kondisi yang sangat panas dan lembab, seperti yang ditemukan di bumi hutan tropis. Biasanya terbentuk di bebatuan yang telah terkelupas semua mineral lainnya akibat hujan rutin selama jutaan tahun.
Namun, Mars saat ini terkenal dingin dan kering. “Jadi ketika Anda melihat kaolinit di tempat seperti Mars, yang steril, dingin, dan tentu saja tidak ada air cair di permukaannya, itu memberi tahu kita bahwa Dahulu kala terdapat lebih banyak air dibandingkan saat ini”, jelasnya, di penyataan, Adrian Brozilmuwan tanah di Universitas Purdue dan penulis utama studi ini.
Bagaimana Anda merincinya Sains Langsungtim membandingkan struktur kaolinit Mars dengan sampel terestrial yang diambil dari Afrika Selatan dan San Diego (AS). Batuan tersebut terlihat sangat mirip – menunjukkan bahwa mereka terbentuk dengan cara yang serupa.
Gambar satelit dari permukaan Mars tampak menunjukkan hal ini deposit kaolinit yang lebih besar di bagian lain planet ini. Namun, Perseverance dan rover lainnya belum menjelajahi area tersebut.
Kehadiran kaolinit di Mars memperkuat hipotesis bahwa Planet Merah adalah a oasis lembab di masa lalumeski kapan tepatnya dan bagaimana kekeringannya masih diperdebatkan.
Mempelajari tanah liat kuno ini dapat memberi para ilmuwan lebih banyak petunjuk tentang bagaimana dan kapan Mars kehilangan airnya, serta potensi kelayakhuniannya.



