Memilah-milah email kantor yang tak terhitung jumlahnya adalah bagian dari pekerjaan sehari-hari bagi banyak dari kita.

Namun, tidak ada di antara kita yang bisa menyombongkan diri karena diminta melalui email untuk bermain dart di Alexandra Palace sambil menyeruput secangkir teh pagi.

5

Namun sebelum Patel menyadarinya, dia sudah bermain di panggung terbesar dalam olahraga dartKredit: Getty

Tak satu pun dari kita selain Bhav Patel, seorang apoteker London barat yang, seperti yang dia katakan dengan rendah hati di film dokumenter Sky’s Game of Throws tentang tahun 2024 Kejuaraan Dunia PDC‘terkadang bermain dart’.

Patel bermimpi bermain di Kejuaraan Dunia PDC saat masih kanak-kanak, namun baru serius mempelajari dart saat dewasa, bergabung dengan liga lokal setelah mengetahui bahwa selama lockdown, ia memiliki kecenderungan untuk melemparkan anak panah ke papan.

Apa yang dimulai sebagai pelepasan sederhana dari tekanan jam 9-5 (atau dalam kasus Patel jam 9-6 sore, dan juga bekerja pada hari Sabtu), menyatu menjadi kemunculan tiba-tiba di Ally Pally, bersaing dengan orang-orang seperti Lukas Kecil dan Luke Humphries.

Memiliki warisan India berarti Patel bisa lolos untuk mewakili India di turnamen tersebut.

Namun pada bulan Oktober 2023 ia dikalahkan pada rintangan terakhir oleh Prakash Jiwa, dan dengan itu impian anak panah Patel terhenti.

Mimpi itu hanya tertahan selama beberapa minggu karena Jiwa diskors pada November 2023 sambil menunggu penyelidikan terhadap pola taruhan yang mencurigakan.

Dan hanya dua hari sebelum pengundian turnamen final, Patel menerima email yang menyatakan akan menggantikan Jiwa di pengundian utama.

“Tidak dalam mimpi terliar saya, saya pernah berpikir saya akan berada di panggung ini,” kata Patel yang terpesona saat ia memasuki panggung kosong pada hari pertandingan di Ally Pally.



Tautan sumber