
- Google dan Apple harus menanggapi permintaan untuk menghapus aplikasi seperti ICEBlock
- Aplikasi tersebut, yang baru tidak tersedia untuk diunduh, membantu terjadinya insiden penembakan
- ICEBlock mengatakan aplikasinya tidak berbeda dengan Apple Maps
Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS memberikan tekanan Google Dan Apel untuk menghapus aplikasi yang memungkinkan pengguna melacak petugas imigrasi federal.
Surat ditujukan kepada CEO Sundar Pichai dan Tim Masak secara khusus menargetkan aplikasi ‘ICEBlock’, sebuah aplikasi yang sebelumnya digunakan untuk memantau agen Imigrasi dan Bea Cukai AS, dan sekarang “membahayakan[ng] keselamatan personel DHS.”
Oleh karena itu, baik Google dan Apple telah diminta untuk memberikan pengarahan pada tanggal 12 Desember tentang cara mereka menangani pencegahan aplikasi semacam itu dari platform mereka.
DHS mengkhawatirkan aplikasi pelacakan agen ICE
Pemerintah AS khawatir bahwa pengguna dapat melacak agen ICE dan CBP secara anonim untuk memperingatkan masyarakat tentang aktivitas penegakan hukum. Meskipun tidak lagi tersedia, ICEBlock mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna sebelum diambil alih.
“Salah satu aplikasi ini, ICEBlock, digunakan oleh pria bersenjata untuk melacak pergerakan agen ICE sebelum terjadi penembakan mematikan pada bulan September di fasilitas ICE di Dallas, Texas,” bunyi surat itu.
Apple menghapus aplikasi tersebut dari App Store karena kekhawatiran bahwa kontennya dapat merugikan individu atau kelompok, dan Google menegaskan bahwa aplikasi tersebut tidak pernah tersedia di Apple. Mainkan Toko. Keduanya juga telah menghapus aplikasi serupa lainnya.
A pos di situs web ICEBlock yang memberi tahu pengguna bahwa aplikasi tersebut dihapus dari App Store berbunyi: “ICEBlock tidak berbeda dengan perangkap kecepatan crowdsourcing, yang diterapkan oleh setiap aplikasi pemetaan terkenal, termasuk aplikasi Maps milik Apple, sebagai bagian dari layanan intinya. Ini adalah pidato yang dilindungi berdasarkan amandemen pertama Konstitusi Amerika Serikat.”
“Dalam beberapa tahun terakhir, ICE telah menghadapi kritik atas dugaan pelanggaran hak-hak sipil dan kegagalan untuk mematuhi prinsip-prinsip konstitusional dan proses hukum, sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk tetap mendapat informasi tentang operasinya,” lanjut pengembang situs web dan aplikasi tersebut.
Meskipun aplikasinya tidak lagi tersedia untuk diunduh, mulai 8 Desember 2025, aplikasi ini masih berfungsi di perangkat yang sudah menginstalnya.
Ikuti TechRadar di Google Berita Dan tambahkan kami sebagai sumber pilihan untuk mendapatkan berita, ulasan, dan opini pakar kami di feed Anda. Pastikan untuk mengklik tombol Ikuti!
Dan tentu saja Anda juga bisa Ikuti TechRadar di TikTok untuk berita, review, unboxing dalam bentuk video, dan dapatkan update rutin dari kami Ada apa juga.



