Hasbach, kanan, menyelesaikan penghitungan Jerman. | Kredit Foto: JOTHI RAMALINGAM B

CHENNAI:

Apa yang dianggap sebagai pertandingan menarik ternyata menjadi pertandingan sepihak ketika Jerman mengalahkan India 5-1 di semifinal Piala Dunia Putra Junior FIH di Stadion Walikota SDAT Radhakrishnan pada hari Minggu.

Juara tujuh kali itu menunjukkan performa klinis, meraih kemenangan besar untuk mencapai final ke-10 dalam 14 edisi.

Sebelumnya, gol telat dan kontroversial mengirim Spanyol ke final perdananya saat mengalahkan Argentina 2-1 di semifinal lainnya. Spanyol akan menghadapi Jerman di final pada hari Rabu sementara India akan bertarung melawan Argentina untuk memperebutkan perunggu di hari yang sama.

Kontes India-Jerman sebenarnya ditentukan pada kuarter pembukaan, ketika tim tamu mencetak dua gol. Intensitas tinggi Jerman, struktur pertahanan kompak dan penyelesaian akhir yang kejam membuat India mengejar permainan sejak awal.

Jerman membuka skor melalui tendangan penalti yang dikonversi oleh Lucas Kossel di penghujung kuarter pertama. Tendangan keras Quirin Nahr mengenai tubuh Ankit Pal, mengakibatkan stroke.

Gol kedua terjadi dengan cara yang aneh ketika tendangan sampingan dari Titus Wex secara tidak sengaja dibelokkan ke gawang oleh Sunil Palakshappa Bennur.

India tampak kempes setelah kebobolan gol kedua. Kossel mengkonversi tendangan sudut penalti untuk gol keduanya.

Lini tengah India kurang kreatif sementara penetrasi lingkaran lini depan tidak efektif.

Di semifinal lainnya, momen penentu menjadi kontroversi ketika Bruno Avila melepaskan tembakan dari luar garis 23 yard. Sentuhan samar dari Albert Serrahima mengarahkan bola ke tiang gawang. Setelah rujukan dan pertimbangan melalui video, wasit menguatkan keputusan tersebut, bahkan membuat pelatih kepala Spanyol Oriol Puig Torras tampak terkejut.

Hasil (semifinal): Spanyol 2 (Mario Mena 6-PC, Albert Serrahima 55) BT Argaintina 1 (Juan Fernandez 20-PC); Jerman 5 (Lucas kossel 13-ps, 29-pc, titus wex 14, Jonas Von Gersum 39, Ben Hasbach 48) BT 1 (Anmol Ekka 51).



Tautan sumber