Kisah para biarawati yang melarikan diri yang kembali ke biara tanpa izin

Kisah kakak beradik yang melarikan diri dan menolak kembali ke panti jompo tempat mereka tinggal menjadi berita utama di seluruh dunia.

Perselisihan antara tiga biarawati lanjut usia yang meninggalkan panti jompo untuk kembali ke biara yang ditinggalkan telah meningkat di kalangan otoritas Katolik.

Pada hari Jumat, para suster menolak tawaran dari otoritas Gereja untuk tetap di biara “sampai perintah lebih lanjut”dengan syarat mereka dan pengasuhnya menjauhi media sosial.

Christina Wirtenberger, juru bicara Rebel Sisters, Bernadette, 88; Regina, 86; dan Rita, 82 tahun, mengatakan mereka telah memutuskan tidak menandatangani perjanjian tersebut karena hal ini akan menghilangkan perlindungan masyarakat yang berkepentingan terhadap mereka.

Aksi Kakak-kakak

Ketiganya adalah biarawati terakhir yang tinggal di biara Kastil Goldenstein.

Dua tahun lalu, ketika kepala biara menutup apartemennya di biara, ternyata apartemen itu sudah ditutup dipindahkan ke panti jompo.

Mereka mengklaim hal itu bertentangan dengan keinginan mereka, namun otoritas Gereja menyangkal hal ini.

Pada bulan September, melarikan diri dari panti jompo dan kembali ke biara yang ditinggalkan dekat Salzburg, Austria.

Sejak itu, mereka mendokumentasikan keseharian mereka dan mendapatkan pengikut setia di Instagram.

Rektor Markus Grasl dari Biara Reichersberg kemudian menyatakan bahwa para biarawati tersebut harus dipindahkan ke panti jompo Katolik karena kesehatan mereka yang buruk dan menuduh mereka melakukan hal yang sama. melanggar sumpah ketaatan mereka.

Mengapa para biarawati menolak tawaran Gereja?

Pada hari Jumat, pejabat gereja mengalah dan mengatakan bahwa para suster bisa melakukannya tetap di Goldenstein “sampai pemberitahuan lebih lanjut”.

Rencananya, mereka harus memenuhi beberapa syarat untuk tetap berada di biara.

Kondisi ini termasuk “penghentian segera… semua aktivitas media sosial” dan kontak dengan media. Selain itu, para biarawati harus “segera memberhentikan para pengacara dan ahli hukum yang bekerja untuk mereka.”

Otoritas Gereja juga mengatakan para suster akan menerima perawatan medis dan dukungan spiritual dari seorang pendeta. Namun jika kesehatan mereka memburuk dan mereka “tidak dapat lagi dirawat” dengan baik di biara, mereka harus pindah ke panti jompo terdekat, tambah mereka.

Janji Gereja bahwa para suster dapat tetap tinggal di biara dekat Salzburg jika mereka menerima persyaratannya hanya “sampai pemberitahuan lebih lanjut” dan tidak mempunyai keabsahan hukumkata juru bicaranya.



Tautan sumber