
Meningkatnya popularitas transplantasi tinja mengarah pada pendirian bank dan permohonan sumbangan. Sudah ada beberapa kasus bank di AS yang membayar 1.500 euro per bulan kepada donor.
Para peneliti mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan cara yang tidak biasa namun semakin berharga untuk berdonasi untuk tujuan medis: kotoranmu. Dengan meningkatnya minat ilmiah terhadap mikrobioma manusia, bank tinja bermunculan di seluruh dunia untuk menyediakan bahan untuk transplantasi mikrobiota tinja (fecal microbiota transplantasi/FMT) dan penelitian, yang menyebabkan perlunya lebih banyak donor yang memenuhi syarat.
Dalam seruan publik baru-baru ini, Associate Professor Nadeem O. Kaakoush dari Universitas New South Wales di Sydney menekankan semakin pentingnya sampel tinja berkualitas tinggi secara medis. “Bayangkan mendonasikan kotoran sebagai menyumbangkan jenis ‘organ’ yang berbedamikrobioma usus Anda”, jelasnya. Mikrobioma, komunitas mikroba yang menghuni sistem pencernaan, memainkan peran mendasar dalam kekebalan, metabolisme, dan kesehatan secara umum.
FMT, yang mengacu pada proses pemindahan kotoran yang telah diproses dari donor yang sehat ke usus pasien, telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Pengobatan untuk infeksi Clostridioides difficile (CDI) berulang telah dilakukan dengan baik, suatu kondisi yang berbahaya menyebabkan diare parah dan bisa berakibat fatal. Bukti lebih lanjut menunjukkan bahwa transplantasi mikrobiota tinja (FMT) dapat membantu mengobati berbagai kondisi, termasuk gangguan spektrum autisme, obesitas, gangguan penggunaan alkohol, penyakit radang usus, melanoma, dan infeksi saluran kemih berulang.
Namun, baik uji klinis maupun perawatan medis menyetujuinya bergantung pada materi dari donor yang dapat dipercaya. Tidak semua sampel tinja memenuhi standar ketat yang disyaratkan, dan donor harus menjalani pemeriksaan ekstensif untuk memastikan keamanannya. Setiap individu dites untuk mengetahui virus yang ditularkan melalui darah seperti HIV dan hepatitis, serta parasit, bakteri patogen, dan organisme yang resisten terhadap antibiotik. Donor juga diharapkan memberikan sampel secara konsisten, sehingga semakin membatasi siapa yang memenuhi syarat, jelasnya Atlas Baru.
Permintaan berkembang pesat dan hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan medis penampilan bank tinja dan pusat donasi. Institusi seperti OpenBiome, program tinja anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dan GoodNature kini mengumpulkan dan mendistribusikan materi donor, dengan beberapa menawarkan hingga 1500 dolar per bulan kepada donor yang memenuhi syarat.
Kaakoush menekankan bahwa mendonasikan sampel tinja dapat menyelamatkan nyawa. “Dia bisa menyelamatkan hidup seseorang atau, setidaknya, meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan,” katanya. Meskipun para ilmuwan berharap dapat menciptakan kembali mikrobioma secara sintetis, ilmuwan tersebut mencatat bahwa “kita masih jauh” dari tujuan tersebut, sehingga sumbangan manusia menjadi hal yang penting untuk saat ini.



