Ini akan menjadi ujian berat bagi Sreejesh dan anak buahnya. | Kredit Foto: B.JOTHI RAMALINGAM

Panggung terbesar untuk anak-anak U-21 ada di sini. Begitu juga dengan tekanan dan ekspektasinya.

Dari 24 tim Piala Dunia hoki putra junior FIH yang dimulai di Chennai dan Madurai pada hari Jumat, tuan rumah pasti akan menjadi pusat perhatian.

Juara dua kali (2001 & 2016) ini tak bisa banyak mengeluh karena sudah melakukan persiapan terbaik menjelang kompetisi.

Seperti halnya anak-anak India, pelatih kepala mereka PR Sreejesh juga akan berada di bawah radar atas apa yang dia lakukan dan apa yang tidak dia lakukan.

Dalam tugas besar pertamanya, penjaga gawang legendaris India berusia 37 tahun dan peraih medali perunggu Olimpiade dua kali, tampak siap menghadapi tantangan tersebut.

Namun, ada beberapa area yang harus diwaspadai oleh tim India. Dalam Piala Sultan Johor yang baru saja berakhir di Kuala Lumpur, India hanya mampu mengonversi delapan dari 53 tendangan sudut penalti yang diperolehnya. Melawan Pakistan dan Australia, mereka memperoleh masing-masing sembilan dan delapan PC, namun hanya mengkonversi satu.

Sreejesh mengatakan fokus di kamp di Chennai lebih pada pertahanan. “Itu adalah area di mana kami memberikan tekanan lebih karena kami tidak boleh menerima banyak tendangan sudut penalti. Dalam turnamen seperti ini, setiap tim membawa minimal tiga hingga empat drag-flicker, yang sangat bagus, yang akan merugikan kami.”

Ya, juara tujuh kali Jerman dan mantan juara Australia adalah ahlinya. Faktanya, pada edisi sebelumnya pada tahun 2023, konversi PC klinis Jerman memainkan peran besar dalam perebutan gelar.

Ian Grobbelaar adalah bintang drag-flicker untuk Australia. Dia memainkan peran penting dalam kemenangan tim di Piala Sultan Johor.

Prancis yang menjadi runner-up pada 2023 pun kali ini memprioritaskan konversi penalti. “Kami punya satu atau dua kejutan untuk lawan kami di PC,” kata pelatih kepala Matthias Dierckens kepada The Hindu.

Argentina, juara dua kali (2005 & 21), tidak akan mudah menyerah. Cara mereka memainkan tiga pertandingan latihan melawan India di Chennai membuktikan bahwa mereka dapat menekan tim mana pun dengan keras. Peraih medali empat kali Belanda akan sangat ingin naik podium.

Belgia (runner-up tahun 2016 setelah India) dan Spanyol (tempat ketiga tahun 2005 & 2023) akan menjadi pesaing berat.

Di tengah semua keributan, Rohit dan kawan-kawan tampak siap mengambil tindakan.

Kolam-A: Kanada, Jerman, Irlandia, Afrika Selatan.

Kolam B: India, Chili, Swiss, Oman.

Kolam C: Argentina, Cina, Jepang, Selandia Baru.

Kolam D: Belgia, Mesir, Namibia, Spanyol.

Kolam E: Austria, Inggris, Malaysia, Belanda.

Kolam F: Australia, Bangladesh, Prancis, Korea Selatan.

Pertandingan hari Jumat: Di Chennai: Argentina vs Jepang (13.15); Selandia Baru vs Tiongkok (15.30); Oman vs Swiss (17.45); India vs Chili (20.30). Di Madura: Jerman vs Afrika Selatan (09.00); Kanada vs Irlandia (11.15); Spanyol vs Mesir (13.30); Belgia vs Namibia (15.45).



Tautan sumber