Meski terkesan tidak intuitif, waktu ideal untuk mengaplikasikannya adalah sebelum tidur dan bukan di pagi hari.

Meskipun keringat berperan penting secara biologis dalam membantu kita mengatur suhu tubuh, keringat bisa menjadi gangguan yang tidak menyenangkan, menyebabkan jutaan orang bergantung pada antiperspiran dan deodoran.

Pertama-tama, ada beberapa perbedaan antara antiperspiran dan deodoran? Meskipun deodoran hanya menutupi bau dengan pewangi, antiperspiran menggunakan garam aluminium untuk mengurangi aliran keringat. Saat dioleskan, garam ini larut dalam kelembapan kulit dan membentuk semacam sumbat gel sementara di dalam saluran keringat. Penyangga ini mencegah keringat mencapai permukaan, membantu pakaian tetap kering dan mengurangi kelembapan dalam waktu lama. Oleh karena itu, banyak produk yang kita sebut deodoran ternyata juga merupakan antiperspiran.

Meski sudah menjadi praktik umum, mengoleskan antiperspiran di pagi hari sebenarnya bisa membatasi efektivitasnya. Para ahli, termasuk Masyarakat Hiperhidrosis Internasional (IHS), menekankan bahwa penerapan pada malam hari memberikan perlindungan yang jauh lebih baik.

Karena proses ini membutuhkan waktu, para ahli merekomendasikan untuk mengaplikasikan produk sebelum tidur. “Produksi keringat lebih sedikit pada malam hari“, jelas IHS. Pengurangan kelembapan ini memungkinkan bahan aktif menembus jauh ke dalam pori-pori tanpa langsung dikeluarkan oleh keringat. Dalam semalam, formula memiliki waktu untuk membentuk penghalang stabil yang tetap efektif sepanjang hari berikutnya — saat panas, stres, dan gerakan biasanya meningkatkan produksi keringat.

Meskipun Anda dapat menggunakan kembali antiperspirant di pagi hari jika Anda mau, para ahli menekankan hal itu aplikasi malam hari adalah langkah penting. Setelah terbentuk, penghalang yang menghalangi keringat dapat tetap efektif hingga 24 jam sebelum perlahan-lahan larut.

Meski membentuk penghalang fisik, antiperspiran tidak merusak kelenjar keringat atau membuatnya membengkak. Dermatologis menekankan bahwa tubuh memiliki mekanisme respons: ketika kelenjar tersumbat sementara, hanya menghentikan produksi keringat sampai salurannya terbuka secara alami.

Karena konsumen terus mencari solusi jangka panjang untuk mengendalikan keringat, teknik pengaplikasian yang tepat tetap penting. Bagi kebanyakan orang, cara termudah untuk meningkatkan kinerja antiperspiran adalah dengan menyesuaikan waktu pengaplikasiannya.



Tautan sumber