• Cloudflare mengakui bahwa hal ini menyebabkan gangguannya sendiri – hal ini bukanlah serangan siber
  • Laporan kesalahan yang berfluktuasi membuat masalah ini sulit diidentifikasi pada awalnya
  • Pemadaman listrik yang “tidak dapat diterima” ini memang memberikan beberapa peluang pembelajaran

Cloudflare telah membagikan detail lebih lanjut tentang pemadamannya pada tanggal 18 November – pemadaman terburuk sejak tahun 2019 – mengonfirmasi bahwa pemadaman ini bukan disebabkan oleh serangan atau jenis aktivitas berbahaya lainnya.

Di sebuah postingan blogsalah satu pendiri dan CEO perusahaan Matthew Prince menjelaskan perubahan izin basis data memicu sistem untuk menghasilkan ‘file fitur’ yang berukuran dua kali lipat, sebelum disebarkan ke semua mesin di jaringannya, sehingga menyebabkan kegagalan perangkat lunak.





Tautan sumber