
Filipe Amorim / Lusa
Menteri Pendidikan, Sains dan Inovasi, Fernando Alexandre
“Jika ada kekurangan” komputer, itu karena direksi “tidak mengkomunikasikan kebutuhannya”, kata Fernando Alexandre. “AI? Setiap siswa harus mengimbangi (…) kalau tidak kita akan tertinggal. Mereka yang menggunakan AI punya kapasitas lebih.”
Menteri Pendidikan mengungkapkan Senin ini di Porto bahwa dia telah meminta survei untuk memahami alasannya beberapa sekolah melaporkan tidak memiliki komputer untuk siswanyamemastikan bahwa situasi tersebut bukan karena kekurangan dana.
Berbicara kepada wartawan, Fernando Alexandre menekankan bahwa “jika sebuah sekolah tidak memiliki komputer” hal ini tidak terjadi “karena kurangnya sumber daya” dari kementerian.
Ketika ditanya apa yang menjadi dasar kegagalan ini jika bukan karena masalah keuangan, pejabat tersebut mengatakan bahwa dia akan menanyakan apa yang terjadi “karena para direktur ditanya tentang perlunya membeli komputer”, dia bersikeras.
“Jika mereka hilang, mereka belum menyampaikan kebutuhannya”tegas Fernando Alexandre.
Dan dia melanjutkan: “Saya tidak mengatakan bahwa tidak mungkin untuk memperbaiki beberapa dimensi, tidak hanya dalam hal penggunaan siswa, namun lebih pada komputer administrasi dan perpustakaan, yang masih sangat tua dan kami ingin dapat menggantinya dengan cepat. Yang saya katakan adalah bahwa hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya dana. Terkadang ada masalah dengan manajemen peralatan.”
Fernando Alexandre juga menjamin bahwa “tidak ada kasus dari sekolah yang meminta dana untuk membeli komputer yang tidak mendapat dana dari kementerian”.
“AI akan menjadi pelengkap yang sangat penting”
Menteri Pendidikan, Sains dan Inovasi berpartisipasi dalam sesi penutupan Forum Musim Gugur INESC TEC – Institut Sistem dan Teknik Komputer, Teknologi dan Sains edisi ke-10 yang bertema “Manusia di Era Kecerdasan Buatan – Identitas, Etika, dan Masyarakat dalam Dunia Teknologi”, yang menandai peringatan 40 tahun unit penelitian teknologi informasi.
Pada topik Artificial Intelligence (AI), Fernando Alexandre menekankan strategi pendidikan yang sedang dipersiapkan oleh Pemerintah “itu tidak akan menggantikan guru (…) namun akan menjadi pelengkap yang sangat penting, karena faktanya saat ini dampaknya terhadap siswa yang lebih muda, siswa yang lebih tua, di berbagai tingkat pendidikan [faz com] bahwa siapa pun yang tidak menggunakannya akan dirugikan.”
“Setiap pelajar, negara secara keseluruhan, harus mengikuti revolusi ini. Karena jika tidak, kita akan tertinggal. Sebab mereka yang menggunakan kecerdasan buatan nyatanya memiliki kapasitas lebih”, tegas menteri yang menganggap AI harus dilihat sebagai “alat yang dapat mempersonalisasi pengajaran, tetapi tidak pernah menggantikan guru, karena guru juga akan berperan dalam personalisasi ini dan dalam penggunaan alat-alat ini”.



