
KehDon/Wikimedia Commons
Genetika yang berbeda selama ribuan tahun dan beberapa bahasa: alasan mengapa populasi ini tetap terisolasi begitu lama, meskipun tidak ada hambatan geografis, masih menjadi teka-teki.
Para peneliti baru-baru ini menemukan populasi penduduk asli yang sebelumnya tidak diketahui yang mendiami Argentina tengah selama hampir 8.500 tahun, sebagian besar terisolasi dari komunitas adat lainnya di wilayah tersebut.
Penelitian, diterbitkan pada tanggal 5 November di jurnal Nature, menganalisis 238 genom dari kerangka purba yang berumur hingga 10.000 tahun, mengungkapkan “garis keturunan yang dalam” yang bertahan hingga setidaknya tahun 1800 M tanpa bercampur secara signifikan dengan populasi lain.
Meskipun garis keturunan penduduk asli lainnya sebelumnya telah diidentifikasi di Andes tengah, Amazon, dan Patagonia, hanya sedikit yang diketahui tentang penduduk di wilayah perantara Argentina tengah. Tim peneliti internasional berusaha menjawab pertanyaan utama: mengingat lokasi strategis wilayah ini, apakah populasinya merupakan campuran nenek moyang yang diketahui atau apakah mereka tetap mempertahankan identitasnya sendiri?
Hasilnya mengejutkan: meskipun berdekatan dengan populasi lain, kelompok ini tetap mempertahankan a genetika yang berbeda selama ribuan tahun.
Data menunjukkan bahwa, bahkan ketika menghadapi fenomena yang biasanya menyebabkan perubahan populasi – seperti kekeringan yang berkepanjangan, peralihan dari perburuan dan pengumpulan ke pertanian, dan kedatangan masyarakat Amazon – garis keturunan ini tetap kohesif. Menariknya, homogenitas genetik tetap ada meskipun terdapat keragaman linguistik yang tercatat secara historis di wilayah tersebut, yang menunjukkan bahwa individu-individu berada dalam garis keturunan ini mereka mungkin berbicara dalam beberapa bahasa berbeda.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa garis keturunan ini masih memberikan kontribusi signifikan terhadap warisan genetik populasi Argentina modern, menunjukkan bahwa kehadiran kelompok ini terus mempengaruhi susunan genetik wilayah tersebut hingga saat ini. Alasan mengapa populasi ini tetap terisolasi begitu lama, meskipun tidak ada hambatan geografis, masih tetap a teka-teki.
Rodrigo Nores, ahli genetika di Universitas Nasional Córdoba dan salah satu penulis penelitian, menyoroti dalam majalah tersebut Sains bahwa penelitian ini memberikan perspektif baru mengenai migrasi dan keanekaragaman penduduk asli di Amerika Selatan.
Meskipun bukan hasil akhir mengenai sejarah genetika Argentina, para peneliti yakin bahwa hasil ini memberikan dasar yang kuat untuk korelasi masa depan dengan data arkeologi dan untuk lebih memahami evolusi manusia di wilayah penting di dunia ini.



