Diabetes, kanker dan bahkan radang sendi. Manusialah yang harus disalahkan, dan teman berkaki empat kita (dan seterusnya) adalah pihak yang menanggung akibatnya.

Hewan – baik domestik maupun bukan – semakin banyak yang terserang penyakit kronis pada manusia, seperti diabetes, kanker, atau radang sendi. Kami akhirnya mulai memahami alasannya – dan manusialah yang paling bertanggung jawab.

Yang baru belajar diterbitkan Selasa ini di majalah Analisis Risiko menyajikan kerangka konseptual baru yang bertujuan untuk meningkatkan cara para ilmuwan memantau dan mengelola penyakit kronis pada hewan.

Penelitian baru ini menyelidiki gangguan ekologi sebagai salah satu penyebab utama penyebaran penyakit. Menurut penulis, Aktivitas manusia seperti urbanisasi, penggundulan hutan, dan perubahan iklim meningkatkan paparan hewan terhadap kondisi berbahaya.

Pencemaran laut, misalnya, diketahui menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan laut. Tapi tekanan termal dan polusi perkotaan Mereka juga berkontribusi terhadap obesitas, diabetes, dan gangguan sistem kekebalan pada hewan peliharaan, burung, dan mamalia lainnya.

“Ketika perubahan lingkungan mempercepat munculnya penyakit, tidak adanya sistem diagnosis dini semakin menunda deteksi penyakit tidak menular (PTM) pada hewan“, kata ilmuwan Antonia Mataragka kepada Harian SciTech.

“Meskipun organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyediakan data ekstensif mengenai kematian NCD pada manusia, statistik rinci serupa untuk hewan masih langka. Hal ini menunjukkan adanya perlunya penyelidikan yang lebih komprehensif dan memperkuat pengawasan di bidang kesehatan hewan, untuk lebih memahami dan menghadapi masalah ini”, lanjutnya.



Tautan sumber